Saya sangat percaya bahwa apapun fakta, tanggung jawab, permasalahan yang kita hadapi saat ini disediakan Tuhan atas permintaan kita dan berada dalam kapasitas kita. Catat hal ini sebagai cara memandang fakta apapun yang kita hadapi karena dengan prinsip ini anda akan bahagia tanpa syarat. So, tetaplah menjadi tenang terhadap apa pun yang kita hadapi. Tenang itu menyenangkan.
Namun terkadang ada rasa dalam hati yang berbisik bahwa saya gak mampu untuk menghadapi permasalahan yang sedang saya hadapi, Sepertinya masalah ini lebih berat dari yang saya bayangkan, kemampuan saya belum cukup untuk memilahnya menjadi solusi kehidupan di masa depan dan lain sebagainya.
Pertanyaannya, Mengapa bisikan ini muncul? Bukankah Tuhan sudah menjamin bahwa semua fakta yang hadir dalam bentuk tantangan itu berada pada kapasitas kemampuan kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, Paling tidak, ada 2 jawaban yang bisa saya sajikan pada anda.
Pertama, Tantangan itu datang atas jawaban dari permintaan kita pada Tuhan. Bukankah kita meminta hidup yang lebih baik? Bukankah kita minta penghasilan lebih besar, keluarga yang bahagia, waktu yang bebas untuk melakukan apa yang kita inginkan, hidup berdampingan dengan orang yang kita cintai dan mendapatkan rejeki tak terhingga terus menerus? Betul bukan? Coba ingat-ingat lagi apa yang selama ini anda pinta.
Atas permintaan itu tentu ada konsekuensinya yaitu *bertumbuh.* Pertumbuhan kepribadian. Kita harus lebih baik dari sebelumnya. Memiliki pola pikir lebih baik dari sebelumnya dengan sudut pandang terhadap fakta selalu membangkitkan semangat. Memilki pola rasa yang lebih luas dari sebelumnya dengan tulus ikhlas membantu lebih banyak orang dengan menghadirkan rasa damai kepada mereka. Pola tindakan yang lebih tepat dari sebelumnya dengan segera eksekusi apapun yang mendekatkan kita pada hidup masa depan lebih baik, segera mulai, segera bergerak dan segera bertindak. Ada harga yang harus dibayar dari perubahan hidup yang kita inginkan.
Saya jadi ingat, baru-baru ini saya bertemu dengan kawan lama saya di perbankan. Saya hijrah dari perbankan untuk menjadi pengusaha. Teman saya menyatakan seperti ini; enak ya mas, sekarang kamu sudah bisa berkumpul bersama keluarga setiap saat dan gak ada batasan waktu, melakukan apa yang kamu sukai, bermanfaat bagi banyak orang dan mendapatkan rejeki tak terbatas. Mendengar hal itu, saya sampaikan kepada mereka bahwa mereka juga punya kesempatan yang sama seperti saya. Saya mengambil kesempatan itu lebih awal dan siap dengan konsekuensi menuju versi terbaik diri saya.
Kedua, Awalnya semua fakta dan permasalahan yang dihadirkan pada kita sesuai dengan kemampuan kita. Namun ketika permasalahan itu tidak kunjung diselesaikan, terjadi pembiaran sehingga permasalahan itu membesar, menguat, mengakar yang mengakibatkan kemampuan kita saat ini tidak mampu mengatasinya. Ketakutan menghadapi fakta menjadi faktor penyebab terjadinya pembiaran ini. Solusinya bisa kembali kepada hal yang pertama saya sampaikan yaitu bertumbuh. Sebaiknya, menurut hemat saya, sebelum permasalahan itu membesar dan kita tak mampu menyelesaikannya, kita harus segera bergerak untuk menyelesaikannya. Jangan biarkan menumpuk sehingga tak mampu kita selesaikan. Kata kuncinya adalah lakukan dari apa yang bisa kita lakukan. Mulai dari yang terkecil, yang mudah kita lakukan. Sedikit menjadi bukit, permasalahan itu akan terselesaikan.
Dan Sebenarnya, kita tahu apa yang harus kita lakukan, namun keengganan, bisa jadi malas lebih banyak menguasai diri. Kalau kita telaah dari dua solusi yang saya sampaikan mengarah pada pergerakan. Bergerak akan menyelesaikan semua hal yang anda hadapi. Pergerakan juga akan menghadirkan banyak solusi. Hukum alamnya berkata bahwa kita yang harus melakukannya. Dan tetap tenang bahwa semua bisa anda hadapi ketika anda yakin bahwa anda mampu menghadapinya. Ini bukan akhir, ini baru permulaan.
Semangat, anda pasti bisa hanya perlu terbiasa. Anda pasti bisa karena anda terpilih. Semoga hidup makin berkah berlimpah bahagia.